NASA Temukan 461 Planet Baru Layak Huni?
Seluruh planet baru yang terletak di luar tata surya (eksoplanet) itu merupakan hasil pencarian Kepler selama 22 bulan operasi terhadap 2.740 calon planet. Sampai saat ini baru 105 planet yang telah dikonfirmasi sebagai planet.
"Namun, kami yakin lebih dari 90 persen lainnya juga segera dapat dipastikan kebenarannya," kata Christopher Burke dari Search for Extraterrestrial Intelligence (SETI) Institute, Selasa, 8 Januari 2013.
Empat planet "layak huni" yang ditemukan berukuran 1,25 hingga 2 kali lebih besar ketimbang Bumi. Masing-masing planet mengorbit zona layak huni pada bintang mereka. Berbagi jarak yang memungkinkan air tetap dalam bentuk cair di permukaannya. Satu planet di antaranya berukuran 1,5 kali Bumi dan mengorbit bintang mirip matahari.
"Ini menjadi satu temuan yang sangat menarik," kata Burke, yang menyampaikan penemuan ini dalam pertemuan American Astronomical Society di Long Beach, California.
Temuan ini sekaligus untuk membarui katalog misi Kepler, teleskop antariksa senilai US$ 600 juta yang diluncurkan pada Maret 2009. Para ilmuwan sebelumnya telah menemukan sekitar 2.300 calon planet yang terlihat saat 16 bulan pertama teleskop beroperasi.
Deteksi baru yang dilakukan dengan Kepler juga meningkatkan jumlah bintang dari 365 menjadi 467. Bintang-bintang ini unik karena diyakini menjadi tempat mengorbit planet-planet yang berpotensi layak huni.
"Banyaknya kandidat yang ditemukan menyiratkan sebagian besar eksoplanet berada di sistem multi-planet," kata Jack Lissauer, seorang ilmuwan dari Ames Research Center di Moffett Field milik NASA.
Temuan Kepler ini juga menunjukkan galaksi Bima Sakti dihuni setidaknya 17 miliar planet seukuran Bumi dalam orbit yang ketat. Sementara lebih banyak planet lainnya diduga mengorbit bintang yang jaraknya lebih jauh.
"Kepler semakin mampu menemukan planet yang lebih kecil pada periode orbit yang lebih jauh. Kita tinggal menunggu waktu untuk menemukan planet baru mirip Bumi," kata Steve Howell, seorang ilmuwan misi Kepler di Ames Research Center di Moffett Field.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar